Sabtu, 07 Juni 2008

ANARKIS FPI MERUSAK ISLAM DARI DALAM


Allah SWT. berfirman: ”Jadi dengan belas kasih (rahmat) Allah itulah engkau bertindak lemah lembut terhadap mereka. Dan sekiranya engkau kasar dan kejam, niscaya mereka akan bubar dari sekeliling engkau. Maka dari itu, ampunilah mereka dan mohonlah pengampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka mengenai urusan itu. Tetapi jika engaku telah mengambil putusan, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersandar kepada-Nya”. (Q.S. Ali Imran:158)

Anarkisme atas nama Islam di hari Pancasila, Monas, 01 Juni 2008

Islam Sebagai Rahmatan Lil’alamin Telah Dinodai dan Dilecehkan

Bagi kelompok Islam garis keras, ratusan ayat ”rahmat” (belas kasih) Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an tidak tampak di ”mata” mereka. Yang nampak di ”mata” mereka hanyalah tafsir beberapa ayat radikal dan kejam versi Khawarij dan Ektrimis Wahabi, yang mereka pahami secara salah baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Sungguh sangat tragis dan menyedihkan, walaupun Allah Ta’ala telah memulai Kitab-Nya dengan ayat rahmat: Bismillahirrahmânirrahîm (Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah dan Maha Belas Kasih) tetapi ”mata” benar-benar telah buta sehingga isyarat Allah yang begitu terang dan jelas sekalipun luput dari pandangan mereka.

Mereka telah meninggalkan firman Allah Ta’ala: ”Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat (belas kasih) bagi sekalian alam”. (Q.S. Al-Anbiya’:107) Mereka juga tidak memperdulikan lagi firman Allah: ”Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai pengemban kabar gembira dan pemberi peringatan”. (Q.S. Al-Furqan:65)

Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi-organisasi pendukung nya telah melanggar ajaran Islam dan missi Rasulullah SAW sebagai pemberi basy-syiran (kabar gembira) dan nadzîran (pemberi peringatan) belaka, dengan menempatkan diri mereka sebagai jabbâran (yang bertindak sewenang-wenang), qahhâran (pemaksa) hingga mereka merasa tidak bersalah ketika menganiaya orang lain dan berbuat kerusakkan (anarki) atas nama Islam.

Orang-orang FPI dan para pendukung perilaku anarkis mereka ”tidak mau mengerti” bahwa hamba Allah SWT. yang seberanya adalah sebagaimana yang dikemukakan Allah sendiri:”Adapun hamba-hamba Yang Maha Pemurah ialah mereka yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menegur mereka, mereka berkata:’Salâman’/Damai!”. (Q.S. Al-Furqan:63) Mereka sungguh sangat angkuh, gemar menebar kebencian dan huru-hara atas nama Islam.


Anarkisme FPI dan Kelompok Radikal Islam Lainnya Telah Diramalkan Oleh Nabi SAW.

FPI/Komando Iaskar Islam Sedang Menodai ISLAM di Monas, 01 Juni 2008

Kemunculan FPI, MMI, HTI, JI, dan Al-Qaeda dan kelompok fundamentalis Islam telah di”ramal”(nubuwwat)kan Nabi SAW. Beliau bersabda: ”Akan datang atas manusia suatu zaman, ketika itu tidaklah menyisa dari Al-Qur’an melainkan tinggal tulisannya saja, tidak menyisa juga dari Islam melainkan tinggal namanya saja, orang-orang (dengan semangat fanatisme dan emosi) mereka menamai (segala sesuatu atau organisasi mereka) dengan nama Islam (yatasammauna bihi), padahal mereka itu orang-orang yang paling jauh dari Islam (ab’adunnāsi minhu), mesjid-mesjid mereka melimpah (dengan jamaah) padahal (pada hakikatnya) mesjid-mesjid itu bobrok dari petunjuk, fuqahā (ahli-ahli fiqih) pada zaman itu sejahat-jahat fuqaha di kolong langit, dari mereka muncul fitnah (huru hara), dan kepada mereka pula (akibat) fitnah itu akan kembali”. (H. R. Hakim dalam tarikhnya dari Ibnu Umar, dan Riwayat Ad-Dailami dari Mu’adz. Kanz ‘al-‘Ummāl, jilid XI, hadits no 31135)

Anarkisme FPI Menjiplak Budaya Khawarij

Salah seorang korban Anarkisme dan Kebrutalan Komando Laskar Islam/FPI Monas 01 Juni 2008 dari AKK-BB.

Anarkisme FPI dan kelompok Islam radikal di Indonesia sebenarnya mengadopsi manjah anarkis Khawarij di Irak yang telah berhasil membunuh Amirul Mu’minin, Ali bin Abi Thalib ra. dan telah membuat Ahlul Bait (Keluarga Rasulullah SAW.) mengalami penderitaan dan penyiksaan yang berkepanjangan. Kejadian itu sebenarnya telah di”ramal”(nubuwwatkan)kan oleh Nabi SAW. Beliau bersabda: “Ya Allah, berkatilah dalam timbangan dan takaran kami, juga tentang Makkah dan Madinah kami, dan berkati pula Syam dan Yaman kami. Berkata seorang laki-laki: dan juga Irak kami. Rasulullah SAW . menjawab: “(bagi Irak tidak) karena padanya akan muncul generasi (sekutu, mata pedang, pemimipin, pengikut) syetan dan berkobarnya fitnah-fitnah (berbagai huru hara); sesungguhnya tabiat kasar (kekerasan) itu berada di timur.” (H.R. Thabrani dari Ibnu Abbas ra., Kanzul Ummal, 1989, jil. 12, hal. 300, hadits no. 35116)

Monas Berdarah 2008, aksi brutal dan biadab Komando Laskar Islam/Laskar FPI pimpinan Munarman atas para peserta aksi damai AK-BB pada peringatan Hari Pancasila, 1 Mei 2008 merupakan bentuk Penodaan Agama, Pancasila, dan Kemanusiaan. Isu Ahmadiyah yang dijadikan sebagai alasan penyerbuan hanyalah pengkambinghitaman, padahal alasan yang sebenarnya adalah ingin merontokkan kelompok kebangsaan yang dianggap oleh mereka menjadi penghalang bagi cita-cita mereka untuk mendirikan “negara syari’at” atau penegakkan hukum Islam secara kaffah di dalam wilayah NKRI. Suatu cita-cita yang sudah pasti akan mendapatkan perlawanan yang sengit dari para pembela NKRI.

Radikalisme Agama Bisa Menyeret Indonesia Kepada Perang Saudara

Jika radikalisme agama dan pemaksaan kehendak sebagian kelompok masyarakat terhadap yang lainnya dibiarkan hidup subur di NKRI, maka tidak mustahil Indonesia akan mengikuti nasib Afghanistan atau Pakistan dimana perang saudara dan kekerasan sektarian biasa terjadi.

Demikian juga usaha-usaha beberapa kelompok Islam untuk menghidupkan kembali Piagam Jakarta, pendirian negara khilafah, dan penerapan syari’at Islam (secara kaffah (menyeluruh) ‘ala Islam radikal akan berpotensi menimbulkan perpecahan bahkan perang saudara jika saja pemerintah tidak waspada dan tidak konsisten dalam memegang teguh Konstitusi Negara, Pancasila dan UUD 45.

Umat Islam semestinya harus mengambil ‘itibar atas perpecahan dan pertikaian yang pernah terjadi dalam sejarah panjang mereka. Kebiasaan buruk saling sesat menyesatkan, saling mengkafirkan dan merasa pemilik kebenaran tunggal adalah penyakit kronis umat Islam yang harus segera diamputasi dan dibuang jauh-jauh. Dalam hal ini Konperensi Islam Internasional yang diadakan di Arab Saudi pada awal Juni 2008 telah merekomendasikan agar umat Islam mengedepankan dialogh dalam penyelesaian masalah antar dan intern umat beragama dan menghindari jalan kekerasan, karena hanya akan menodai Islam. Alhamdulillah.

Minggu, 2008 Juni 01

Negara Akan Ambil Tindakan Hukum

01/06/2008 20:00 WIB
Monas Rusuh
Jubir Presiden: Negara Akan Ambil Tindakan Hukum
Luhur Hertanto - detikcom

Jakarta - Penyerangan yang dilakukan massa FPI terhadap aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) di Monas dikecam kalangan Istana.
"Negara wajib melindungi warga negaranya. Dan karena itu, negara melalui aparat penegak hukum, mengambil tindakan hukum terhadap para pelanggar hukum," kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng (klik foto-foto FPI Serbu).
Hal itu dia sampaikan kepada detikcom, Minggu (1/6/2008).
Andi menjelaskan, Indonesia adalah negara hukum. Itu sebabnya, warga negara tidak boleh melakukan pelanggaran hukum terhadap warga negara lainnya.
"Apalagi sampai melanggar hak asasinya," pungkasnya.

Mas....SBY-JK itu khan duet b4nci kaleng, mana berani dia mah!!!